Rabu, 25 Mei 2011

Puisi dengan pendekatan Strata Norma Roman Ingarden

JALAN SEGARA

Disinilah penembakan
Kepengecutan
Dilakukan
Ketika pawai bergerak
Dalam panas matahari
Dan pelor pembayar pajak
Negeri ini
Ditembuskan ke punggung
Anak-anaknya sendiri

Karya : Taufiq Ismail





Analisis dengan pendekatan Strata Norma Roman Ingarden

1. Lapis Bunyi

Pembahasan lapis bunyi hanyalah ditujukan pada bunyi-bunyi yang bersifat “istimewa” atau khusus, yaitu bunyi-bunyi yang dipergunakan untuk mendapatkan efek puitis atau nilai seni. Misalnya pada baris ke-1 ada asonansi a dan i ; pada baris ke-2 ada asonansi e ; di baris ke-3 ada asonansi a ; di baris ke-4 ada asonansi a dan e ; di baris ke-5 ada asonansi a ; di baris ke-6 ada asonansi a ; di baris ke-7 ada asonansi i ; di baris ke-8 ada asonansi u ; dan di baris ke- 9 ada asonansi a. Jadi, yang paling dominan dalam puisi Jalan Segara Taufiq Ismail asonansinya adalah a (dalam panas matahari).


2. Lapis Arti

Pada bait pertama puisi Jalan Segara Taufiq Ismail ini melatarbelakangi penembakan di Jalan Segara terhadap para demonstran yang memprotes para pemimpin pada tahun 60-an.
Pada bait kedua para pelajar dan mahasiswa berdemonstrasi dengan cara berpawai dalam suasana panas terik matahari.
Pada bait ketiga dan bait keempat para pelajar dan mahasiswa dihadapi dengan pelor. Pelorlah yang berbicara : mengambil nyawa mereka untuk membayar pajak. Padahal mereka tidak lain adalah “anaknya sendiri” : generasi muda yang akan mewarisi kepemimpinan negeri Indonesia.


3. Lapis Dunia

Bait pertama penembakan terhadap para demonstran. Pada bait kedua para pelajar dan mahasiswa yang sedang berdemonstrasi. Bait ketiga dan keempat pelor yang mengambil nyawa para pelajar dan mahasiswa untuk membayar pajak. Padahal mereka adalah generasi muda yang mewarisi kepemimpinan negeri Indonesia.


4. Lapis Metafisis

Penembakan yang di Jalan Segara terhadap para demonstran yang memprotes para pemimpin pada tahun 60-an. Dimana para pelajar dan mahasiswa menjadi korban penembakan yang mana nyawa mereka untuk membayar pajak. Padahal mereka adalah generasi muda yang mewarisi kepemimpinan negeri Indonesia.

Contoh :

Ditembuskan ke punggung
Anak-anaknya sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar