Rabu, 25 Mei 2011

Puisi dengan pendekatan Strata Norma Roman Ingarden

GADIS PEMINTA-MINTA

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tetapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda


Karya : Toto Sudarto Bachtiar



Analisis dengan pendekatan Strata Norma Roman Ingarden

1. Lapis Bunyi
Pada baris ke-1 ada asonansi e.
Contoh :
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil

Pada baris ke-2 sampai ke-4 ada asonansi a dan u.
Contoh :
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Pada baris ke-5 ada asonansi e.
Contoh :
Ingin aku ikut gadis kecil berkaleng kecil

Pada baris ke-6 sampai ke-12 ada asonansi a dan u.
Contoh :
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tetapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku

Pada baris ke-13 sampai ke-16 ada asonansi a.
Contoh :
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda

Jadi, yang lebih dominan lapis bunyi dalam puisi Gadis Peminta Minta adalah asonansi a.



2. Lapis Arti
Pada bait pertama dan bait kedua puisi Gadis Peminta Minta meceritakan bahwa penyair sangat menyayangi gadis-gadis kecil yang meminta-minta dengan membawa kaleng kecil. Mereka hidup gembira meskipun kemewahan dan gemerlapnya dunia hanya melintas-lintas di angannya.
Contoh :
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang

Pada bait ketiga penyair mengingatkan kepada kita semua bahwa kemanusiaan gadis peminta-minta itu derajatnya sama dengan kemanusian kita, yang mana Gadis Peminta Minta itu mempunyai arti yang sangat besar bagi kota itu.
Contoh :
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tetapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda

Penyair sangat iba melihat kenyataan itu, dan sangat sedih menyaksikan kehidupan mereka. Tapi kesedihan itu tidak dapat tersampaikan kepada mereka.



3. Lapis Dunia
Pada bait pertama dan bait kedua, puisi Gadis Peminta Minta ini menyatakan bahwa mereka adalah anak-anak yang penuh derita, tapi tak dirasakannya sebagai penderitaan. Kebahagiaan mereka pun berada digemerlapnya dunia.
Pada bait ketiga menyatakan bahwa martabat mereka lebih tinggi dari menara katedral meskipun hidupnya di kolong jembatan, di atas air sungai yang kotor. Gadis Peminta Minta mempunyai arti yang sangat besar bagi kota itu. Sehingga kota itu tak lagi punya tanda, bulan tak ada lagi yang punya bila gadis itu mati, sehingga kota dan bulan akan bersedih.



4. Lapis Metafisis
Penyair menceritakan bahwa ia sangat iba dan sangat sedih melihat kenyataan yang telah dialami oleh gadis-gadis kecil itu. Tapi kesedihannya tak dapat tersampaikan kepada mereka. Dan penyair pun mengingatkan kepada kita bahwa kemanusiaan gadis peminta-minta itu derajatnya sama dengan kemanusiaan kita.
Contoh :
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral

Tidak ada komentar:

Posting Komentar