Rabu, 25 Mei 2011

Puisi dengan pendekatan Strata Norma Roman Ingarden

TANAH KELAHIRAN

Seruling di pasir tipis, merdu
antara gundukan pohon pina
tembang menggema di dua kaki
Burangrang – Tangkubanprahu
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di air tipis menurun
Membelit tangga di tanah merah
dikenal gadis-gadis dari bukit
Nyanyikan kentang sudah digali
kenakan kebaya merah kepewayangan
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di hati gadis menurun.

Karya : Ramadan K.H.




Analisis dengan pendekatan Strata Norma Roman Ingarden

1. Lapis Bunyi
Pada bait pertama puisi Tanah Kelahiran lapis bunyinya adalah asonansi a dan u.
Contoh :
Seruling di pasir tipis, merdu
antara gundukan pohon pina
tembang menggema di dua kaki
Burangrang – Tangkubanprahu

Pada bait kedua ada asonansi u.
Contoh:
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di air tipis menurun
Pada bait ketiga ada asonansi a dan e.
Contoh :
Membelit tangga di tanah merah
dikenal gadis-gadis dari bukit
Nyanyikan kentang sudah digali
kenakan kebaya merah kepewayangan

pada bait keempat ada asonansi u.
Contoh :
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di hati gadis menurun.



2. Lapis Arti
Pada bait pertama pada puisi Tanah Kelahiran melukiskan tanah kelahiran yang terletak di antara Gunung Burangrang dan Tangkubanprahu sebagai daerah yang tenang tenteram dengan memanfaatkan kata pelambang : suling, merdu, tembang.
Contoh :
Seruling di pasir tipis, merdu
antara gundukan pohon pina
tembang menggema di dua kaki
Burangrang – Tangkubanprahu

Pada bait kedua melukiskan tanah kelahiran penyair sebagai daerah yang amat indah, kaya, dan subur. Pucuk-pucuk pohon hijau berkilauan seperti jamrut (batu permata berwarna hijau), demikian pula airnya yang jernih.
Contoh :
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di air tipis menurun

Pada bait ketiga melukiskan daerah yang berbukit-bukit dan jalan-jalannya dibuat seperti tangga yang seolah-olah membelit di tanahnya yang merah. Penduduknya hidup makmur dan bahagia, yang dilukiskan dengan kata-kata : gadis, nyanyikan kentang sudah digali, kenakan kebaya merah kepewayangan.
Contoh :
Membelit tangga di tanah merah
dikenal gadis-gadis dari bukit
Nyanyikan kentang sudah digali
kenakan kebaya merah kepewayangan

Pada bait keempat menekankan lagi keindahan, kekayaan, serta kesuburan tanah kelahiran penyair dengan penduduknya yang baik hati.
Contoh :
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di hati gadis menurun.
3. Lapis Dunia
Pada bait pertama pada puisi Tanah Kelahiran melukiskan tanah kelahiran yang terletak di antara Gunung Burangrang dan Tangkubanprahu
Pada bait kedua melukiskan tanah kelahiran penyair sebagai daerah yang amat indah, kaya, dan subur. Pucuk-pucuk pohon hijau berkilauan, demikian pula airnya yang jernih.
Pada bait ketiga melukiskan daerah yang berbukit-bukit dan jalan-jalannya dibuat seperti tangga yang seolah-olah membelit di tanahnya yang merah. Penduduknya hidup makmur dan bahagia
Pada bait keempat menekankan keindahan, kekayaan, serta kesuburan tanah kelahiran penyair dengan penduduknya yang baik hati.



4. Lapis Metafisis
Pada puisi ini penyair menyatakan bahwa tanah kelahirannya begitu indah dan mempesona serta kesuburan tanah kelahiran penyair dengan penduduknya yang baik hati.
Contoh :
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di air tipis menurun
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di hati gadis menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar